Bab 184
Aku mengikuti langkahnya dengan berat hati, aku masih belum puas dengan jawaban Marcel. Nanti aku akan menanyakan hal yang sama pada Shasa.
Shasa menyambut kedatangan kami dengan senyum lebar. Sepertinya dia merasa senang akan sesuatu, tapi entah apa yang dirasakannya saat ini.
Mereka berdua seperti sedang menyembunyikan sesuatu. Tak lama Marcel pamit karena klien yang ditunggunya telah tiba. Aku segera mengajak Shasa untuk menghabiskan makanannya lalu megajaknya pulang.
Didalam mobil Shasa lebih banyak diam, dia bicara hanya jika aku bertanya padanya.
"Sha, ada hal yang ingin kutanyakan padamu," tanyaku mengulang pertanyaan yang kulontarkan pada Marcel tadi.
"Apa itu, Mas?"
"Sepertinya kau sangat akrab dengan Marcel, apa kalian saling mengenal sebelumnya?"
Shasa mengangguk lalu mengatakan hal yang sama dengan yang diucapkan Marcel tadi. Jadi benar kalau mereka ternyata dulunya tetanggaan.
"Kalau begitu benar apa yang dikatakan Marcel tadi."