Bab 176
"Dia rentenir yang jahat Mas. Ayah dan ibuku telah lama meninggal dunia, selama ini kami diasuh oleh Paman, adiknya Almarhum Papa. Diam-diam ternyata pamanku mempunyai hutang padanya, tapi karena Paman usahanya akhirnya bangkrut membuatnya putus asa. Lalu bunuh diri, tapi Pak Ronggo tidak mau tahu. kami tetap dipaksa harus melunasi hutang-hutang Paman."
Dalam hati aku bersorak senang karena Shasa mulai terbuka padaku. Aku tak perduli walau itu dilakukannya karena terpaksa atau tidak.
"Berapa hutang yang harus kau lunasi? Aku akan bantu melunasinya!"
Shasa melihatku tak percaya, dihapusnya airmata yang masih menetes dipipinya.
"Mengapa Mas peduli dan mau menolongku?"
"A-aku hanya kasihan melihat kau menangis karena khawatir dengan adikmu. Ayolah, kita harus bergerak cepat!"
"Tunggu sebentar Mas, aku tutup toko dulu!" sahut Shasa dengan cepat.
