Bab 168
Abon hendak berlari keluar rumah untuk melihat apa yang terjadi. Namun, Isah malah berteriak menahannya.
"Pak, pakai dulu celananya!" seru Isah dengan geli.
Setiap hendak tidur, Abon memang selalu memakai sarung kesayangannya. Katanya lebih enak tidur pakai sarung, lebih lega dan leluasa.
"Oh, iya, Bu. Untung kamu ingetin," kata Abon sambil cengengesan.
Setelah memakai celana panjangnya, Abon pun keluar rumah. Isah mengekor di belakangnya, mereka pun bejalan tergesa menuju ke keramaian yang sudah tampak di depan mata.
Saat berjalan, Isah melihat ke atas. Dia ingin memastikan ada asap mengepul atau tidak. Hatinya merasa lega karena tak melihat kepulan asap, itu artinya bukan kebakaran yang membuat orang-orang ramai di sana.
Abon dan Isah telah sampai di dekat kerumunan orang-orang yang semakin ramai.
"Ada apa, Pak?" tanya Abon pada pria setengah tua yang berdiri tak jauh dari kerumunan.
"Ada maling dua orang ketangkap," jawab si pria itu tanpa menoleh.
