Bab 167
Abon menggenggam uang yang baru aja Joya berikan. Matanya kelihatan berkabut dengan bibir bergetar. Abon sepertinya sedang terharu dan berusaha menahan tangisnya.
"Iya, Bu. Saya janji akan menggunakan uang ini sebaik-baiknya. Nanti akan saya cicil sedapatnya," janji Abon.
Joya mengangguk mengerti dan mempersilakan Abon untuk pulang agar bisa segera membeli gerobak yang diinginkannya tadi.
Abon pun segera kembali ke rumah si penjual gerobak sayur tadi. Lalu membawa gerobak sayur berwarna biru pilihannya tadi. Sepanjang perjalanan pulang, tak hentinya Abon mengucap syukur di dalam hatinya.
Dia akan memulai hidup baru dengan mencari rezeki yang halal untuk anak dan istrinya.
-------
Malam itu, Abon tidur lebih cepat karena dia harus bangun pukul empat dinihari untuk berbelanja ke pasar. Dia harus bergerak cepat agar pukul enam pagi sudah selesai bersiap dan mulai berkeliling menjajakan dagangannya.
