Bab 154
"Om, di sini aja, kak," balas Aditya.
Dia melihat Ijem ada di ruang makan jadi merasa segan untuk masuk ke ruang tengah yang langsung berhadapan dengan ruang makan.
"Gak boleh, sini masuk ke dalam. Nunggunya di ruang tengah aja?" Jihan memaksa Aditya agar masuk ke ruang tengah.
Mau tak mau Adit terpaksa menuruti kemauan Jihan. Sedangkan Ijem langsung pura-pura sibuk di dapur. Meja yang sudah mengkilap di lapnya kembali. Kompor yang sudah bersih, dibersihkannya lagi.
Sementara itu, Joya yang akan keluar kamar mengurungkan niatnya agar Ijem dan Aditya ada waktu untuk mengobrol berdua.
Aditya yang duduk di ruang tengah mengamati kegiatan Ijem sejak tadi. Dia tahu kalau Ijem hanya berpura-pura bekerja di dapur.
"Put!" panggil Aditya membuat tubuh Ijem memegang.
Aditya memanggil Ijem dengan aman aslinya dan Ijem tak suka itu. Dia berbalik dan menatap Aditya Dnegan marah. Kemudian mendatangi pemuda itu dengan langkah kesal.