Bab 149
Ijem dan Dewi sedang asyik menikmati jajanan yang baru saja mereka pesan di kantin kampus fakultas ekonomi. Tiba-tiba kehebohan terjadi di kantin itu, beberapa cewek terdengar histeris karena kehadiran Irwan di kantin tersebut.
Dewi menyolek lengan Ijem untuk melihat siapa yang datang.
"Apa sih, Wi. Colek-colek, memangnya aku sabun colek?" tanya Ijem gusar.
Dia sedang menikmati seblak mercon yang dipesannya tadi. Rasa pedas di lidah dan tenggorokan semakin terasa pedas karena colekan Dewi.
"Idih, nyolot amat. Mentang-mentang habis makan mercon, tuh ada fans kamu datang!" sahut Dewi dan dengan memonyongkan bibirnya menunjuk ke belakang Ijem.
Ijem tahu siapa yang dimaksud oleh Dewi, jadi dia tak mau melihat ke belakang. Dia malah asyik menghabiskan seblak merconnya sambil sesekali mendesis kepedasan.
"Ehm, Put!" panggil Irwan dengan lembut.
"Oh, so sweet banget gak sih?" batin Dewi yang baru kali ini mendengar suara Irwan yang selembut itu.