Bab 145
Ijem pun ikut tertawa mendengar jawaban Dewi. Ijem merasa aneh mengapa Dewi sangat penasaran dan ingin bertemu langsung dengan Joya majikannya.
Tak lama taksi yang mereka tumpangi telah tiba di depan rumah Joya, majikannya Ijem. Dewi memandang rumah Joya dengan kagum.
"Ini mah istana, Put. Kamu beneran tinggal di sini?" tanya Dewi saat mereka baru turun dari taksi. Mereka berdiri menatap rumah Joya yang berdiri dengan megahnya
"Ya benarlah, Wi. Ngapain juga aku bohong. Ayo bawa aku masuk kalau gak percaya!" seru Ijem dengan kesal.
"Ha-ha-ha, santai aja kali, Put. Gak usah nyolot gitu. Aku kan hanya mencurahkan rasa penasaranku," jawab Dewi dengan kalem.
"Siapa yang nyolot, Markonah. Lihat tuh Abang taksinya udah gak sabar. Kamu mau ikut dia keliling kota apa?" sambung Ijem.
Dewi pun tertawa malu, lalu membayar ongkosnya pada sopir taksi yang langsung pergi setelah mengucapkan terima kasih.