Bab 143
Ijem sudah duduk dengan manis di kursi belakang, tapi dia kaget saat mendongak dan bertatapan mata langsung dengan Aditya.
"Ke-kenapa Mas?" tanyanya dengan gugup. Dia merasa tak ada yang aneh dengan adanya duduk. Jadi kenapa Adit malah melihatnya seperti itu.
"Aku bukan sopir kamu, Jem. Kenapa kamu malah duduk di belakang?"
Ijem baru sadar dengan posisi duduknya dan dia pun meminta maaf sambil keluar dari mobil dan masuk kembali lalu duduk di samping Aditya yang kini memasang wajah dengan senyum manisnya.
"Ma-maaf, Mas Aditya," ucap Ijem malu.
"Hmm, sekarang kita berangkat ya?"
Aditya pun segera melajukan mobilnya setelah berpamitan pada Erik yang masih berdiri di tempatnya sejak tadi.
Erik membalas dengan melambaikan tangan sambil tertawa. Dia bisa membayangkan apa yang akan terjadi di dalam mobil nanti. Sambil terus tertawa Erik pun masuk ke dalam rumah untuk sarapan karena saat Aditya datang tadi dia baru saja akan makan.
