Bab 142
Joya tersenyum melihat wajah Ijem yang berubah menjadi cemas bwgitu.
"Jangan takut, Jem! Ibu cuma mau tanya umur kamu berapa?" tanya Joya seraya tertawa.
"Oh, umur. Ijem kira ibu mau nanya apaan. Umur Ijem tahun ini 18 tahun, Bu. Bulan Desember nanti tanggal sepuluh," jawab Ijem malu.
"18 tahun, masih muda sekali. Memangnya kamu tamatan apa?" tanya Joya lagi.
"Cuma tamat SMP, Bu. Ibu bapak saya meninggal barengan, kecelakaan lalu lintas. Terus ikut bude bantu-bantu di rumahnya. Gak betah, anaknya banyak dan nakal-nakal. Ijem kabur ikut teman kerja di rumah makan. Tapi gajinya sedikit, baru setahun ini nekat jadi PRT," jawab Ijem lagi.
"Wah, pengalaman kerja kamu banyak juga ya. Pantas saja kamu kelihatan lebih dewasa dari umur kamu."
"Yah, mau gimana lagi Bu. Terpaksa demi sesuap nasi, Bu," jawab Ijem meniru lirik lagu salah satu Band yang terkenal di Indonesia.
"Gak sekalian ditambah sebongkah berlian?" tanya Joya smabik tertawa.