Bab 129
Suasana di dalam rumah sakit semakin hening. Mungkin karena hari mulai beranjak malam. Heru, Seno dan Erik baru saja kembali dari masjid kecil yang ada di area belakang rumah sakit untuk melaksanakan salat Magrib.
Bergantian dengan Dayu dan Joya yang sudah lebih dahulu pergi. Lampu dibatas pintu ruang operasi masih menyala, Amelia masih berjuang di dalam ruangan untuk melahirkan anaknya yang sudah tak bernyawa lagi.
Joya tak putus membaca doa agar Amelia selamat. Meskipun dia tak suka dengan gadis itu, tapi sebagai manusia dia merasa tak sampai hati melihat Amelia harus menanggung semua deritanya sendirian.
Amelia berharap yang terbaik untuknya.
"Sayang, makan ini!" suruh Erik sambil menyodorkan sekotak nasi untuknya.
"Terima kasih," kata Joya.
Dayu juga diberikan kotak yang sama oleh Seno. Namun, Dayu menolak karena dia tak merasa lapar sedikitpun.
"Makanlah, Yu! Nanti kamu masuk angin," kata Seno mencoba membujuknya.
