Bab 120
Malam harinya, rembulan sedang berada dalam bentuknya yang indah. Bulat sempurna, seperti bola dengan cahayanya yang indah.
Dayu menikmati pemandangan itu dari jendela kamarnya. Luna ada di tempat tidur sedang asyik dengan ponselnya.
Dayu memperhatikan bulan purnama malam itu, begitu indah bagi siapa saja yang memandang.
"Ma, besok kami pulang ke Jakarta. Mama ikut kan?" tanya Luna tiba-tiba saja sudah berdiri di belakang Dayu.
"Ehm, Mama belum bisa, Sayang. Mama belum siap," jawab Dayu tergagap.
"Kenapa belum siap , Ma? Mama kan udah maafin papa. Atau Mama mau nunggu Tante Amelia yang menguasai rumah kita?" tanya Luna sedih.
Dayu memeluk Luna dengan perasaan sedih juga.
"Mama belum bisa menata hati mama, sayang. Apa lagi kalau mama kembali sekarang, setiap hari Mama akan melihat wajah wanita itu. Mama gak kuat," kata Dayu meluahkan isi hatinya.