Bab 114
Welas menoleh pada sumber suara yang memanggilnya. Tampak seorang pria setengah tua yang membawa cangkul sedang berlari ke arahnya.
"Bu Welas, kok datang gak kasih tahu dulu?" tanya pria bernama Paijo tersebut.
"Iya, Pak. Gak direncanakan ini. Soalnya Bian kangen sama papanya," jawab Welas seraya menyalami Paijo.
Paijo menyambutnya sambil tertawa malu. Apalagi dia tahu kalau Welas juga menyelipkan selembar uang seratus ribuan ke tangannya.
"Waduh, tangan saya kotor ini, Bu. Habis bersih-bersih di blok sana," katanya malu.
"Gak apa, Pak. Saya gak bisa lama-lama, takut kemalaman di jalan. Saya pamit, ya, Pak!" sahut Welas.
"Iya, Bu. Terima kasih. Hati-hati di jalan," balas Paijo.
Welas meninggalkan Paijo yang dengan riang memasukkan uang pemberian Welas ke saku celananya. Aditya yang memperhatikan mereka sejak tadi mendekati Paijo dan bertanya apa Dia mengenal Welas.
