Bab 113
Welas mengemudikan mobilnya melewati jalan tol yang kata orang seram dan sering menelan korban jiwa. Oleh karena itulah, makanya Welas sangat berhati-hati dalam menyetir mobilnya.
Hari masih sangat pagi saat dia berangkat, hingga dia tiba di jalan tol itu saat matahari sedang terik-teriknya.
Welas melirik pada Bian yang baru saja terbangun dari tidurnya yang lelap. Bian menggeliat sebelum membuka matanya kembali.
"Kita mau ke mana, sih, Ma?" tanya Bian setelah mengamati jalan yang mereka lalui.
"Ada deh, nanti. Bian juga tahu. Kamu lapar, gak. Kalau lapar biar Mama singgah di rest area yang ada di depan tuh." Welas melihat rambu pemberitahuan kalau rest area ada sekitar satu kilometer lagi.
"Gak, Ma. Aku belum lapar, tapi kalau ada roti boleh juga, Ma," jawab Bian.
Welas sudah membawa bekal berupa roti dan minuman ringan sehingga dia tak perlu mampir lagi di rest area itu. Dia juga merasa tubuhnya masih fit, jadi tak perlu beristirahat dulu.