Setelah mengatakan hal itu, Abel langsung mengangguk paham. "Abel tahu jika Bang Radit selalu mendukung Abel, maka dari itu Abel selalu terbuka sama Abang." Abel menjeda kalimatnya. Menuangkan segelas teh pada cangkir yang lain, kali ini akan dirinya berikan pada Radit.
"Harapan Abang pada Abel memang tinggi, maka Abel ingin Abang tahu pertumbuhan Abel hingga detik ini," kelekar Abel sambil memberikan cangkir itu pada Radit. Sungguh, setelah beberapa lama dirinya sangat jarang berbicara serius pada Abel, memang Radit selama ini hanya berbincang santai selalu.
Jarang sekali mereka saling bertukar pikiran karena biasanya, Abel lah yang suka membuka perbincangan dan menceritakan semua yang dirinya alamikepada Radit sendiri.