DEG!
Tubuh Bella sontak langsung menegang seketika saat apa yang Abel ungkapkan itu memang benar adanya. Pikirannya seketika berhenti dalam satu poros yang tidaj bisa Bella jabarkan lagi.
Kebungkaman dan lidahnya juga seakan menjadi kaku. Tak bisa mengatakan apa-apa lagi selain hanya diam mencermati pikirannya sendiri. Tak ada penjelasan apa pun juga dari Abel selain pemaparan tadi.
"Abel enggak bisa membela Mama di sini, karena memang ini tujuan Mama. Dan Abel juga sudah mempunyai bukti-buktinya jika kakak mau tahu." Dalam hitungan detik beberapa bukti telah Abel kirimkan pada Bella yang muncul dari laptopnya sekarang.
Bella hanya bisa memandangi saja lepatopnya tak ingin melakukan hal lebih. Hatinya masih merasa penasaran sebenarnya, tapi pikirannya mengatakan tidak. Bella tak seharusnya menghakimi mertuanya sendiri. "Semua keputusan ada di tangan Kakak. Abel hanya ikut saja apa yang Kak Bella inginkan."