Peluang
Pagi yang cerah Kesha nikmati dengan suka cita. Walaupun saat ini ia masih terbaring di rumah sakit, akan tetapi ada sesuatu yang membuatnya senang di sini.
"Kelihatannya seneng banget, nih. Putrinya Bunda," ujar Dila saat mengetahui raut wajah Kesha yang ceria.
"Nggak papa, Bun. Seneng aja," jawab Kesha seadanya.
"Coba kasih tahu Bunda, apa yang buat kamu seneng?" belum sempat menjawab pertanyaan dari Dila, Arta lebih dahulu memasuki ruangan Kesha.
CEKLEKKK
"Assalamu'alaikum," ucap Arta sopan. Tak lupa ia menyalimi punggung tangan Dila, sambil meletakkan makanan yang ia bawa dari rumah.
"Eh, ini apa nak Arta? Kamu yang bawa ini semua?" tanya Dila keheranan. Pasalnya makanan yang dibawa Arta sangatlah banyak. Untuk makan Kesha dan Dila pun pasti banyak tersisa.
"Iya, Bun. Ini Arta sendiri lho, yang masak."
"Masakkk??? Lo beneran bisa masak? Nggak yakin gue,"
"Emang kalo lo nggak yakin, gue peduli? Sayang nya enggak. Wleeee"