Kembar yang Menggemaskan
Karena kaki Kesha yang terkilir, Arta berinisiatif untuk mengantarkan Kesha pulang. Ia berpikir mungkin untuk beberapa hari ini, ia akan menurunkan egonya untuk berbaikan pada Kesha. Setidaknya sampai kakainya benar-benar sembuh.
"Mana kunci mobil, lo?" Kesha yang menyadari Arta sekarang berada dihadapannya pun mengerutkan keningnya tak paham.
"Ngapain? Lo mau nyuri mobil, gue?" tolong, sebenarnya Arta sungguh geram. Ingin sekali beradu mulut. Jika saja kejadian yang menimpa Kesha bukan karena ulahnya, ia tidak akan berdamai dengan Kesha semudah itu.
"Lo nggak bisa bawa mobil, kan? Biar gue aja yang bawa," jawab Arta malas.
"Nggak usah, gue bisa dijemput sopir, kok. Lo juga kan bawa mobil. Jadi nggak perlu repot-repot."
Melihat kunci mobil Kesha ada pada genggaman Kesha, Arta langsung mengambilnya dan melenggang pergi.