Kejanggalan dalam Benak Freya
"Tidur Freya enggak nyenyak sama sekali, Ma."
"Pasti gara-gara acara penikahan sialan itu,"
"Kalo saja—"
"Freya?" potong Ana ingin mengehentikan ucapan putrinya.
Selalu saja menyalahkan orang lain, menyalahkan keadaan, dan tak pernah mau menerima apa yang ada saja. Freya masih saja mengungkit-ungkit pernikahannya yang sama sekali tak diharapkan itu.
Ana tak ingin Freya selalu protes dengan pernikahan itu, tak ingin putrinya kembali berulah sekarang. Hari masih pagi, sarapan saja masih tengah dipersiapkan, mendengar kembali celotehan Freya yang selalu tak terima, pasti tak akan ada habisnya jika Ana dengar terus.
"Udah, Sayang. Enggak baik bilang gitu, ya? Terima kenyataan aja sekarang."