Setelah tiduran ternyata tiara langsung narik gue ke arah dia, di peluknya gue sama dia tapi mukanya deket banget sama gue senyumnya manis banget buat gue "diri" udah ga kuat gue liat mukanya, gue cuman bisa senyum doang ke dia dengan otomatis tangan gue melingkar di pinggangnya dan tangan dia naik ke leher gue, tiap hembusan nafasnya hangat di muka gue dan baunya begitu menggoda.
"apa kamu senyum senyum?" kata tiara senyum ngegodain
"gak emang kenapa ga boleh?" kata gue senyum
"boleh dong kalo senyum kamu manis, ini alesannya kenapa aku suka sama kamu tiap kamu senyum aku juga bisa ikut senyum" kata tiara
"yang buat aku senyum tuh kamu tau" kata gue nyubit pantatnya
"aduhhhhh, ihhh bandel tangannya" kata tiara
"kenapa mau bales dendam?" kata gue
"kalo iya kenapa coba?" kata tiara
"yaaaaa gapapa sih cuman gitu." kata gue
"bilang aja mau lagi ribet amat" kata tiara
"mau apaan?" kata gue bingung
"mau kaya kemarin malem kan." kata tiara
"emang kemarin ngapain?" kata gue