Dilihat dari Mana Saja, Cinta itu Menyedihkan
Semua yang telah aku nantikan itu berahir tragis, menyisihkan luka yang teramat dalam. Dalam sekali sehingga aku pun tak tau, apakah bisa sembuh ataupun selamanya akan menjadi seperti ini.
Dia wanita tercantik yang pernah ku jumpai. Cukup cantik yang banyak lelaki idamkan. Paras putih bersih dengan wajah kekuningan walau tanpa make up sama sekali. Mata yang teduh, bibir merah semerah jampu biji. Semua yang dia punya adalah pemberian, sangat natural.
Sifatnya yang baik, pakaiannya juga yang selalu memakai jubah besar dan kerudung dengan ukuran panjang sampai punggung. Laki-laki mana yang tidak menyukainya.
Dia adalah wanitaku, dulu.
Kami menjalani hubungan yang semestinya tidak saling kita lakukan, terutama untuk diriku sendiri. Aku adalah guru agama di salah satu SMP Islam yang ada di desa. Kami berpacaran sudah satu tahun yang lalu.