Namun sayangnya, saat Nocton hendak merogoh sakunya lagi untuk mengambil ponsel yang ada di dalam saku celananya itu, ada seseorang yang mengetuk pintunya dari luar dan membuatnya terganggu. Nocton pun merasa waspada, Ia berfikir bahwa mungkin saja Tiffany bisa berhasil lepas dari genggaman para pengawalnya dan kini hendak menerobos masuk ke dalam ruangannya. Namun mendengar tidak adanya suara selain dari ketukan pintu, Nocton pun jadi merasa ragu. "Siapa?" Tanyanya untuk memastikan, apakah sosok di balik pintu yang kini terus mengetuk pintu ruangannya tanpa henti.
"Ini saya, Tuan." Jawabnya. Rupanya sosok yang semenjak tadi terus mengetuk pintu ruangan Nocton tanpa henti adalah Nadrika yang merupakan asisten sekaligus tangan kanannya. Wajar saja jika Nocton bertanya dulu mengenai identitasnya, karena mungkin saja Nocton masih merasa waspada jika yang sedang berdiri di depan ruangannya sekarang ini adalah mantan istrinya.
