"Se-sebenarnya .... apa yang sudah kau lakukan pada Ercella? Mengapa ada banyak sekali bercak darah seperti ini tertinggal di atas lantai?" Tanya Nocton dengan ekspresi wajahnya yang terlihat sangat tercengang, Ia tidak bisa membayangkan apa saja yang telah Jienna lakukan kepada Ercella dengan berbagai macam benda-benda berbahaya di dalam sini sehingga Ercella sampai mengeluarkan banyak darah.
Kini, Jienna sudah tidak bisa lagi mengelak dengan bukti yang ada. Tubuhnya kini begitu gemetaran, Ia takut hanya dengan membayangkan apa yang akan Nocton lakukan padanya jika dirinya benar-benar terbukti telah melakukan berbagai macam kekerasan selama ini kepada keponakannya sendiri. "Ma-maafkan saya. Saya mohon .... tolong maafkan saya." Kini, hanya kata maaf saja yang bisa di ucapkan oleh Jienna. Meskipun permintaan maafnya itu tidaklah tulus, namun dengan itu Jienna berharap agar Nocton setidaknya sedikit mengasihaninya.