Entah jawaban apa yang harus Ercella berikan sekarang ini. Pikirannya tengah merasa kacau, di satu sisi, Ia merasa bahwa dengan sifat kedua orangtuanya semasa hidup, mereka tidak akan mungkin dengan sengaja hendak menjodohkan putri mereka satu-satunya dengan teman sebaya mereka yang berbeda usia sangat jauh dengan dirinya. "Ma-maafkan saya. Saya hanya sedikit terkejut dengan hal yang tiba-tiba seperti ini." Mau bagaimana pun, rasanya tidak adil jika Ercella langsung merubah sifatnya hanya karena telah mengetahui isi dari surat wasiat yang di tinggalkan oleh kedua orangtuanya. Lagi pula apa yang paling Ia inginkan telah tercapai, yaitu bibinya tidaklah menjadi ahli waris melainkan dirinya.