Memang berat menerima kenyataan, ketika orang yang sudah kita cintai sepenuh hati ingin lepas dari genggaman. Tidak seperti seekor burung yang dilepas ke manapun pergi, maka akan kembali ke tempat semula. Pada akhirnya aku harus menemui wanita yang akan menjadi adik madu ku saat ini.
Ya, suratan takdir memang tidak bisa dihindari lagi, aku harus rela membagi suami dengan wanita lain yang sebelumnya tidak pernah kukenal. Perjanjian poligami yang sudah kami bahas waktu itu, seakan menguap begitu saja terbawa angin. Saat ini aku memang belum bisa mengikhlaskan Mas Denis, tapi semoga secepatnya aku bisa berdamai menerima kehadiran orang baru dalam hidup kami.
Di dalam sujud di sepertiga malam, akhirnya aku menyerah pada sang Pencipta. Karena besok, mau tidak mau aku harus menemui calon adik maduku yang bernama Aisha. Kulihat, Mas Denis tenang saja tidur tanpa memikirkan bagaimana perasaanku, ketika mendengar dirinya menyampaikan hal itu.