"Siapa yang ayah maksud?" tanya ibu yang memahami gerak bibir suaminya.
"Ah, teman putri kita. Nak, Lorenzo." sahut ayah dengan nada dalam dan pelan, seketika ibu termenung berpikir sejenak mengenai kabar putri mereka. "Kika kita pasti baik-baik saja." ucap ayah menenangkan seperti biasanya. mungkin maksud ayah tidak ingin istrinya terlalu berlarut-larut dalam masalah tetapi jika itu membuat ibu dari anaknya ini terus mengingat putri mereka ... ayah enggan membahas soal Kristina lagi. ibu kembali pada aktivitasnya yaitu memasak makanan untuk ayah karena sang suami sedang ada di belakang rumah jadi perempuan setengah abad tersebut agak kesusahan membawa nampan berisi makanan.