Kristina terus saja menahan lengannya agar darah tak terus mengucur dari lengannya lukanya dalam dan gadis itu akui ia tak akan sanggup menahan rasa sakitnya lagi, Kristina memuntahkan darah segar dari mulutnya ia rasa tak lama lagi ajalnya tiba. Gadis yang berusaha menahan luka dalamnya itu langsung meminum cairan kelapa segar yang jatuh tak jauh dari dirinya, sampai kapan para pengkhianat itu mengejarnya: Kristina merasa sudah tidak kuat lagi perih sekali luka yang ia dapat dan darahnya masih mengalir. "aku sudah tidak kuat lagi," lirih gadis yang menggenggam tangannya itu sekuat tenaga. Kristina jatuh pingsan lalu tidak lama seseorang datang membawanya dengan kereta usangan beserta pasukkan berkuda, gadis itu tertidur cukup lama dan membuat mereka bingung.
"Tuanku, apakah tidak sebaiknya kita kembali gadis ini ke tempat semula," ujar pengawal sayap kanan, pria itu diam sejenak lalu memilih untuk membawanya ke istana.