Kristina menyantap roti keju yang disajikan untuknya lalu tidak lama seorang pelayan datang membawa surat yang tersegel rapi bernamakan Toska sesaat kemudian disusul dengan sebuah perintah baru yang memaksanya agar mau segera bertunangan dengan pemuda itu, ini sudah bukan tentang cinta dan takhta tetapi menyangkut keberlangsung dua kerajaan. gadis itu sontak saja terkejut dan memalingkan wajahnya serasa memerah pada bagian pipi namun ketika ia diminta untuk segera datang ke ruangan yang biasanya tak pernah ia kunjungi, menurutnya kepemimpinan dari ratu sebelumnya itu agak aneh namun jika ia ingin peraturannya maka mau tahu mau dirinya lah yang harus dikorbankan. bersedia untuk menjadi calon ratu baru dalam waktu dekat sebenarnya bukanlah cita-citanya tetapi kalau ia tidak segera menyiapkan kepemimpinan di bawah peraturannya bisa-bisa kerajaan tersebut akan jatuh di tangan yang salah.