Dita segera mencari cara lain agar bisa menemui Tian. Batinnya merasa kalau Tian butuh dirinya.
"Vir, gue mau teleportasi ke tempat Tian," ujar Dita. Virsha mengangguk, ia menggiring Dita di taman yang tempat duduk di depan rumah Tian.
Mereka duduk di situ, selang beberapa detik, Dita konsentrasi penuh untuk berpindah jiwa ke tempat Tian berada lalu tubuhnya jatuh ke lengan Virsha. Hanya raga yang kosong, jiwanya di kamar Tian.
Dita hampir menangis saat melihat tubuh Tian tergolek lemah di kasur. Sangat disayangkan ibunya melarang Tian bertemu dengan Dita padahal Dita ingin menolong. Mau sepintar apapun dokter, tidak akan mampu menolong Tian.
Tangan Dita menyentuh dahi Tian, ia menyalurkan kekuatan agar Tian bisa menjalani hidup lagi meski hanya sementara karena separuh jiwanya masih ada di danau Santofe.