"HEEENN!!! MAHEEENN!!" panggil Jamal. Suaranya tidak terdengar oleh Mahen. Namun ia bisa melihat Mahen sedang mencarinya. Ada pembatas seperti plastik bening menghalangi mereka. Jamal tidak berani menoleh, ia takut. Bayangan di benaknya sudah kacau, terbayang seramnya hantu yang menculik dirinya.
Ia mengira cerita yang beredar di desa hanya isapan jempol belaka, sekarang ia sudah mengalami sendiri. Tiba-tiba saja ada tangan mencengkeram kerah kaus polonya bagai seekor kucing kecil diangkat induknya.
"Hai tampan..." sapa Ratu Oseanna. Dia menemukan mangsa baru. Pria muda yang tampan bernama Jamal.
Tidak satupun kata terucap dari mulut Jamal. Bulu kuduk di lehernya mendadak terjaga, rasa takutnya menjalar sampai ke tulang.
"Hei, kau tidak mendengarku?" tanya Ratu Oseanna lagi.
"A-anu, i-itu," Jamal tergagap.
