Masa lalu yang buruk bukan berarti patokan untuk kehidupan seseorang di masa depan.
***
"Lan."
Kirana mencari keberadaan Arlan. Ia membiarkan Yuri berbincang bersama Rintik dan Karin. Membebaskan mereka untuk mengatakan apa pun itu, tetapi Kirana sedang berusaha untuk menjauhi obrolan yang terasa kurang menyenangkan.
Dan Kirana pun akhirnya memilih untuk menghampiri Arlan yang sedang duduk di meja nomor 15.
"Boleh saya duduk di sini?" tanya Kirana.
Arlan mengangguk tanpa memandang Kirana sedikit pun.
Ada rasa tidak enak hati tatkala menatap wajah muram Arlan. Mungkin pria itu sedang merasa sakit hati karena sambutan tidak menyenangkan dari Karin dan Rintik. Iya, Kirana memaklumi hal itu dan berusaha untuk mengajak Arlan berbincang dengannya.
"Maaf, atas sambutan kurang baiknya, ya," ucap Kirana.
Arlan tetap diam dan berpaling.
"Lan."
