"Sudah, ya, kalian berdua akan bahagia dengan cara yang berbeda. Kalian akan menemukan kembali sosok diri sendiri. Tak begitu terguncang ketika namanya kembali dijadikan topik perbincangan."
Tangan Kirana begitu setia menempel di punggung Kakrataka. Mengusapnya pelan-pelan dan sesekali menyeka air mata pria itu.
Sejak saat di mana Cantika pergi, hari ini Kirana kembali menemukan sosok Kakrataka yang hancur. Kehilangan separuh dirinya dan kembali pada sebuah masa di mana ia hilang dan belum mampu kembali.
Sebenarnya tak apa. Lebih baik Kakrataka mencurahkan segala rasa dalam dadanya, ketimbang nanti justru ditahan-tahan dan malah menyakitkan.
"Kalian berhak bahagia dengan cara masing-masing. Memang sesekali boleh menangis, tapi tidak perlu kembali berlarut, ya," ujar Kirana mencoba menenangkan Kakrataka dan Rintik yang malah semakin terisak.