Keringat mengalir melalui pelipis Kirana. Kedua kakinya sudah lemas. Berlarian ke sana kemari. Sudah banyak jalan buntu yang ditemui. Pun dengan lubang dalam dan mengerikan yang hampir membuatnya terpelosok jauh ke dalam sana.
Napasnya tersengal hampir kehabisan oksigen. Kepalanya berdenyut dengan bagian pendengaran sudah seperti tuli. Lengannya seperti patah seketika tatkala lama ia berlari tanpa henti.
Kirana tidak mampu menoleh ke arah belakang. Pada seorang pria yang mengejarnya dengan penuh emosi. Langkahnya melebar dan semakin panjang. Diikuti dengan teriakan memekik yang membuat Kirana hampir limbung dan pingsan di tempat.
Berulang kali Kirana membatin untuk hilang secara misterius. Ketimbang merasakan keadaan yang begitu mencekam di tengah daerah yang tidak dipahami betul olehnya.
Suara sesak dari pernapasan Kirana semakin terdengar. Mengimbangi derap langkah yang terasa memberat. Lemas hampir mati di tempat.
"Aaaa!"