"Silakan, mau pesan apa, Mas?"
"Saya mau bertemu dengan Anda, Mbak."
Kirana mengangkat wajahnya perlahan-lahan. Mencoba mengamati pria yang sekarang duduk di depannya.
"Arlan."
Pria itu tersenyum dan mendongak. Wajahnya sudah pulih dan ada sedikit yang berubah.
"Apa kabar?" tanyanya.
Kirana masih tercekat. Pertemuan terakhirnya dengan pria itu sudah sangat lama. Mungkin kali terakhirnya adalah saat di mana Arlan sangat berantakan dengan wajah yang mengerikan, penuh sayatan, serta darah yang merembes.
"Arlan, kan?" tanya Kirana masih dengan tidak percaya.
Tanpa ragu, Arlan mengangguk. "Lupa, ya?"
Kirana menggeleng dengan lemah. Sangat tidak percaya dengan pertemuan tidak terduganya malam ini. Pria yang dahulu sempat menghancurkannya dan sekarang sudah berubah jauh lebih baik.
"Ya Allah, saya baik. Kamu ... apa kabar?" tanya Kirana berbalik.
Arlan mengangguk. "Jauh lebih baik," ujarnya.