"Non, maaf, ya, Bu Mega tidak bisa menyaksikan pernikahan yang beberapa hari lagi akan terlaksana."
Dengan berat hati Kirana harus rela melepas Bu Mega. Membiarkan wanita itu mengurus kehidupannya yang sedang kacau. Kirana mencoba mengerti, perlahan memahami bahwa setiap manusia sedang berkutat dengan masalahnya sendiri-sendiri.
Dengan membantu Bu Mega membawakan beberapa kopernya, Kirana mengangguk lesu.
"Bu Mega hati-hati, ya. Nanti setiap aku berkunjung ke Trenggalek, insyaAllah aku mampir ke rumah Bu Mega, ya," ucap Kirana seraya merangkul pundak Bu Mega, memberinya usapan lembut.
Karin beserta Angkasa pun turut mengantarkan Bu Mega sampai di depan gerbang. Sopir pribadi keluarga mereka telah menanti di sana. Kirana membantu mengangkat satu koper untuk dimasukkan ke dalam bagasi mobil.
Setelah semua tertata rapi dan dipastikan tidak lagi ada yang tertinggal, Kirana perlahan mendekat ke arah ibunya serta Bu Mega.