Kepada Sang Maha, saya pasrahkan segala resah yang bersemayam dalam dada. Saya serahkan segala cerita yang telah tertulis di lauhul mahfudznya. Ya Rabb, berikan saya waktu untuk berkelana dengan masa. Biarkan saya bercengkerama dengan ragu, hingga dapat memastikan kesiapan itu kembali di dalam sana.
°°°
Sepanjang perjalanan Kirana tak henti menangis. Merasa sedikit miris dengan dirinya yang tak malu saat beberapa kali menemukan sopir taxi meliriknya melalui spion. Berusaha untuk terus menyeka air mata dan menengadah supaya mampu membuat air matanya tertahan. Nihil, semua usahanya tidak berhasil.
Tangisannya malah semakin deras. Rasa sesaknya perlahan terkikis, isakannya bertambah kuat.
"Mbak, yakin baik-baik saja?" Sampai sopir taxi pun bertanya karena isakan Kirana bertambah kuat.