Tatapan nanar Kirana mengarah pada Maisya yang sedang menangis hebat. Katanya sudah sejak semalam bayi itu tak henti-hentinya menangis dan rewel. Tubuhnya sempat membeku saat melihat keadaan Kakrataka yang sudah begitu tak terurus. Tatanan rambut berantakan dan pakaian lusuhnya yang tampak memprihatinkan. Serta kantung matanya yang sudah mulai menghitam parah.
Setelah memantapkan hati, Kirana pun melangkah masuk ke dalam kamar. Menghampiri Kakrataka yang menunduk frustrasi.
"Coba, biar saya yang gendong Maisya," ucapnya menawarkan bantuan.
Mendengar hal itu sontak membuat Kakrataka merasa senang. Setidaknya ada malaikat penolong yang dihadirkan Tuhan untuk mereka.
Kakrataka pun menyerahkan Maisya dan membiarkan Kirana menggendong serta menimang-nimangnya.
Perlahan-lahan suara Maisya memelan, hingga akhirnya kedua matanya terpejam. Bayi itu terlihat begitu nyaman berada dalam gendongan Kirana.