Pada akhirnya waktulah yang berbicara. Di mana sebelumnya memilih untuk bungkam dan terus bermain dengan setiap detik yang tercipta.
Masuknya pesan singkat dari Zain pagi ini berhasil membuat Kirana disadarkan oleh keadaan.
"Maaf, hari ini aku menggelar pernikahan di kota yang aku tinggali. Dengan wanita pilihan Mama dan Papa. Aku tahu ini sangatlah menyakitkan. Namun, yang perlu kamu tahu. Aku mencintaimu dengan sungguh. Rasaku tak pernah bermain. Hanya saja, keadaan yang memaksaku seperti ini. Mungkin takdir tak berpihak pada kita berdua. Sekali lagi, maaf, Kirana, aku memutuskan untuk menikahinya. Aku tahu kamu perempuan baik dan akan menemukan sosok yang jauh lebih baik. Terima kasih sudah pernah hadir dan mengisi hari-hariku dengan kebahagiaan yang ada. Setelah ini, 12 digit nomor yang sedang kugunakan tak akan lagi aktif. Ia akan menjadi hak milik tong sampah. Maaf dan semoga bahagia."