Kondisi tubuh Rintik masih cukup mengkhawatirkan. Selama seharian penuh, ia menolak untuk menerima makanan yang seharusnya bisa mengisi kekosongan perut.
Cla menatap adiknya dengan prihatin. Pasalnya yang mengetahui segalanya adalah dia dan Gerhana, sedangkan Rintik hanya terus berkutat dengan kesalahpahamannya.
"Makan, ya, Ri," bujuk Cla.
Yang bisa Rintik lakukan hanya menolak dan terus melamun. Menatap langit-langit kamar rumah sakit bernuansa putih kombinasi coklat.
"Kamu harus ingat bahwa yang harus dipedulikan itu bukan dirimu sendiri, melainkan bayi yang ada dalam kandunganmu, Ri."
"Tapi tidak nafsu makan. Jangan memaksaku, Kak!"
Merasa geram jika diteruskan membujuk, Cla memilih untuk keluar dari ruangan. Membiarkan Rintik sendirian dan ia pun ingin segera menemui Karin yang sejak semalam terus berada di rumah sakit.