Dengan kalut Gerhana berlarian tanpa peduli orang-orang yang ada di sekitar. Menatapnya penuh keanehan serta sinis pula karena Gerhana tak pandang bulu saat mendorong atau menabrak orang.
Sesampainya di depan ruang rawat yang namanya telah disebutkan oleh resepsionis, Gerhana masuk begitu saja dengan cepat. Pupilnya menangkap keberadaan seorang perempuan sedang terbaring dalam keadaan sepasang mata indahnya tertutup rapat. Di sampingnya juga ada dua manusia yang setia menanti sadarnya kembali.
Saat Gerhana mendekat, sontak tamparan keras pun mendarat pada pipi kanannya.
Plak!
Tatapan nyalang dilayangkan oleh Cla untuknya.
"Kita keluar sekarang!"
Cekalan kuat itu melingkar pada pergelangan tangan Gerhana. Cla menyeret lelaki itu untuk keluar bersamanya karena ruang tunggu di depan ruangan ini tergolong sepi.
"Duduk!" titah Cla dengan tegas.