Siang ini Rintik terpaksa harus dilarikan ke rumah sakit. Hampir empat hari lamanya perempuan itu tak menyentuh makanan dalam porsi yang seharusnya. Sehingga ia harus mendapat penanganan khusus dari tenaga medis, daripada terjadi apa-apa pada janinnya.
"Ibu silakan tunggu di luar saja."
Karin yang sudah melangkahkan satu kakinya masuk ke dalam ruangan pun urung. Spontan memundurkan kakinya hingga sedikit menjauh.
Karin pun menurut dan mengangguk. "Ah, baik, Dok," jawabnya.
Pintu ruangan tertutup rapat dan kini hanya tinggal Karin seorang yang berada di luar ruangan. Menanti dengan cemas kondisi Rintik yang ada di dalam sana.
Begitu membekas dalam benaknya betapa pucat wajah perempuan itu saat kali terakhir sebelum pingsan secara tiba-tiba.
Karin tak menyangka jika Rintik bisa drop hari ini. Sekarang yang perlu ia lakukan adalah menghubungi Cla, satu-satunya orang yang bisa datang dan menjadi support sistem bagi Rintik yang tengah terbaring lemah.