Mereka jauh lebih pelik ketimbang kisahku yang rumit. Sekali terjadi pertikaian serta selisih paham, hampir berakhir pula padamnya amarah yang meronta. Tak pernah terjadi apa pun, kemudian secara tiba-tiba saling memikirkan nasib satu sama lain karena kejadian yang sulit untuk disepelekan.
***
Bep!
Kirana menatap layar ponselnya yang telah mati dengan perasaan tersiksa. Memikirkan maksud dari Gerhana yang memutuskan sambungan teleponnya secara tiba-tiba.
Lalu, apa yang akan Kirana katakan kepada Rintik ketika menanyakan perihal Gerhana nantinya? Apakah mungkin dirinya akan berkata dengan jujur seperti realitanya? Bukankah hal itu akan sangat menyakitkan untuk diterima?
Kirana menggeleng dan berusaha memikirkan penjelasan yang tepat untuk Rintik sembari ia berjalan pelan menuju kamarnya.
Setelah berhasil membuka pintu, Kirana menghampiri Rintik yang tengah bersandar pada sandaran ranjang. Memainkan ponselnya dengan raut gusar dan tak mengenakkan.