"Apakah kamu sudah selesai memasak?"
Kemarin setelah satu hari istirahat di rumah masing-masing, Zain mengeluhkan keinginannya untuk bertemu kembali dengan Kirana.
Hingga pada akhirnya terjadilah hari ini. Zain datang ke rumah Kirana dengan gagahnya dan membawakan mainan baru untuk Angkasa. Padahal anaknya masih pulas tertidur saat waktu masih menunjukkan pukul 06.30.
Sembari mengiris bawang merah, Kirana melamun dan memerhatikan seisi ruang makannya yang hampa saat dirasakan. Terus saja Kirana mengiris bawang merah, sampai akhirnya tangannya pun menjadi sasaran empuk dari pisau tajam yang baru dibelikan oleh Bu Mega entah kapan.
"Aw," ringisnya sembari mengibas-kibaskan tangan kiri. Di mana pada bagian jari telunjuknya telah rembes dari dan beberapa tetesnya terjatuh ke atas talenan.
"Kirana, hati-hati." Zain menegur sembari berlari untuk mengambilkan kotak P3K di ruang tamu.