Pukul delapan malam, Zain sudah siap dan menempati tempat yang sudah Kirana siapkan sejak siang tadi. Lelaki itu benar-benar tidak nyaman dengan keadaan yang akan ia lalui kali ini. Dengan seseorang yang menurutnya bukan siapa-siapa dan harus berdua saja untuk makan malam bersama.
Apakah dirinya akan sanggup jika berada dalam keadaan seperti ini?
Berulang kali Zain merutuki dirinya sendiri saat harus menerima keputusan Kirana. Makan malam bersama Rukmana sebagai permintaan maaf? Apa itu?
Tiba-tiba saat Zain mengamati sekeliling, ia menangkap adanya seorang perempuan dengan dres merah menyala dan tampilan make up yang cukup tebal dan itu terlihat jelas karena adanya cahaya terang di sekeliling.
Tanpa disangka, Zain bergidik ngeri sendiri. Bayangkan, ia berada di rooftop malam-malam seperti ini dan sendirian. Jika ada orang dengan dandanan seperti itu hanya ada dua kemungkinan. Antara manusia atau makhluk dari alam lain.
"Pak Zain."