"Allahuakbar!"
Kirana melompat dan naik ke atas kursi saking terkejutnya. Pasalnya saat ia tengah asyik berjalan, ada seekor tikus besar yang mengajaknya bercanda.
Tak sengaja menatap ekornya yang panjang, Kirana bergidik ngeri dan beberapa kali hampir muntah dibuatnya.
"Rukmana!" Kirana menyerukan nama Rukmana untuk segera datang ke ruang kerja.
"Aih, Zain juga belum datang," rutuknya masih sempat menatap jam di dinding.
"Rukmana!" Sekali lagi ia menyerukan nama itu.
Pintu terbuka tanpa terdengar ketukan sekalipun. Rukmana datang dengan tergesa dan tampak sekali napasnya tersengal sesak.
"AAAAAAA!"
Teriakan Rukmana mengalahkan suara Kirana dengan nada begitu tinggi. Sialnya, Kirana meminta pertolongan, tetapi ternyata Rukmana juga takut seperti dirinya.
"Mengapa ada tikus, Bu?" Rukmana berjingkat-jingkat dan segera naik ke atas kursi terdekat.
"Rukmana, saya memintamu kemari untuk menolong saya, bukan ikut ketakutan!"
