Zain. Lelaki yang aku temui di bulan-bulan penuh ujian dalam kehidupan. Ia merekahkan senyuman. Bersamaan dengan sapa mentari pagi, ia datang dengan membawa keceriaan. Aku mengaguminya sampai membuat separuh nyawaku kembali utuh. Tarian sunyi dalam dadanya mulai bergemuruh kembali. Aku kira dia hanya angin lalu, tetapi ternyata datangnya begitu dahsyat. Membuatku luluh-lantak.
***
Perangai cantik dari diri seorang Kirana memang tak pernah lepas. Apa yang sudah tersimpan sejak lama, maka akan sulit untuk dilepaskan begitu saja.
Kirana sama seperti perempuan pada umumnya. Berdandan cantik dan begitu memperhatikan wajah serta tubuhnya. Namun, tak sampai menghabiskan banyak perawatan mahal, karena ia sudah terbiasa dengan kecantikan yang dirawat oleh dirinya sendiri.
Semua orang mengatakan dirinya cantik dan hampir menyentuh angka sempurna. Namun, Kirana selalu menekankan bahwa tiada manusia yang sempurnya di dunia. Karena kesempurnaan hanya milik Sang Pencipta.