Entah memiliki harga diri atau tidak, yang terpasti aku hanya ingin tetap menjalin silaturahmi. Karena perpisahan belum juga terjadi. Jadi, ikatan ini masih tetap sama seperti awal mula terjadi.
***
Keberanian terbesar dari seorang Kirana adalah datang ke rumah mertuanya setelah hampir tiga bulan pergi meninggalkan rumah. Datangnya sendirian dan menolak saat Karin menawarkan dirinya untuk menemani.
Hingga saat ini kedua kaki Kirana telah berpijak di sebuah teras dan tepat berada di depan pintu masuk rumah megah yang tak pernah berubah.
Keraguannya bertambah besar saat merasakan kehadiran orang lain di dalam sana.
Tok! Tok! Tok!
Setelah berhasil mengumpulkan niat serta keberanian, Kirana mencoba mengetuknya dan terdengar ketukan alas kaki dari dalam sana.
"Siapa?"