"Tumben sekali kamu ingat pulang saat orang tuamu ada di rumah?"
"Ini Kirana yang waktu kecil tetanggaan itu, ya?"
Sapanya begitu berbeda pada anak sendiri dengan anak orang lain yang ikut datang ke rumahnya. Terkesan ketus dan penuh dengan ketidaksukaan yang mereka tunjukkan pada anaknya yang sudah lama tidak pulang.
"Iya, Tante," jawab Kirana dengan lembut.
Ada sedikit rasa kecewa saat orang tua Rintik dengan mudah menyapa dirinya, sedangkan pada anak sendiri tak seramah itu.
"Papa ada di rumah?" tanya Rintik.
"Papamu itu ada di rumah istri barunya."
Deg!
Hampir tidak mampu lagi untuk mengamati kondisi Rintik kali ini, Kirana hanya menunduk dengan lesu. Padahal tadi dalam perjalanan, Kirana melihat betapa bahagia raut wajah Rintik saat menceritakan hubungannya dengan Gerhana beserta keluarganya. Lalu, setelah sampai di sini, mengapa rumah yang seharusnya nyaman untuk ditempati, justru memberikan efek buruk untuk yang ingin pulang?
