"Jadi, ada perlu apa datang kemari bersama orang tuamu?"
Rasa penuh debar dalam dada Kirana, saat Kakrataka benar-benar memberanikan diri datang ke rumahnya. Mengajak Anindya dengan tujuan yang tadi sudah diperbincangkan.
Karin benar-benar tak memberi celah untuk Kakrataka meminta maaf atau bahkan memperbaiki semua yang telah dihancurkan. Bahkan untuk sekadar menatap tamunya pun Karin enggan.
"Bu, dengarkan apa yang ingin mereka katakan, jangan menjadi manusia yang egois," bisik Kirana tepat di samping telinga Karin.
Karin menatap Kirana dengan amarah yang mulai ditampakkan. "Jangan menasihati Ibu, karena yang perlu dinasihati dan diwaraskan otaknya adalah kamu," balas Karin berbisik.
Kirana bungkam setelah mendapat jawaban seperti itu. Sifat keras kepala ibunya kembali terlihat dan hal itu amat menyiksa Kirana yang notabenenya tidak suka dikerasi.