Karin berjalan dengan buru-buru memasuki rumah sakit. Bahkan berkali-kali hampir menabrak orang lain.
"Maaf, maaf," ucap Karin mengimbangi kejadian yang ia sebabkan.
Kekalutan benar-benar tengah melanda Karin. Saat sekitar satu jam yang lalu ditelepon oleh Rintik jika keadaan Angkasa drop secara tiba-tiba.
Karin membuka pintu ruangan Angkasa dan benar saja, Dokter tengah menangani bayinya.
"Ibu, silakan untuk keluar dahulu. Kami masih harus memeriksa keadaan Angkasa," ujar seorang perawat dengan mendorong Karin sedikit memaksa.
Karin pasrah saja dan mengedarkan arah pandang. Melihat sekeliling dan menangkap Kirana juga Rintik tengah duduk dan sama-sama paniknya.
"Mengapa kondisi Angkasa bisa seperti ini?" tanya Karin dengan keadaan yang sudah mulai pasrah.
Kirana menggeleng saja. Ia juga tengah menangis tersedu-sedu, hingga kesulitan untuk mengontrol emosinya sendiri.
"Tadi pagi Angkasa baik, sangat baik. Namun, menjelang siang demam Angkasa kembali naik," tutur Rintik.