"Tenang saja, Angkasa hanya demam biasa. Tidak ada masalah apa-apa dalam tubuhnya. Mungkin sekitar malam nanti atau besok, demamnya akan turun."
Berkali-kali Kirana mengucap syukur setelah mendengar penjelasan Dokter.
"Terima kasih banyak, Dok," ucap Kirana setelah diberitahu keadaan Angkasa.
"Sama-sama, saya permisi dahulu, mari."
Kirana mengangguk dengan senyum yang mulai mengembang. Meski begitu Kirana masih tetap risau karena Angkasa yang masih terus saja menangis. Sejak datang ke rumah sakit sampai setelah diperiksa dan diinfus oleh Dokter, Angkasa masih tetap menangis.
"Ibu boleh bergantian menggendongnya?" tanya Karin setelah memasuki ruang rawat Angkasa.
Raut wajah Kirana yang pias masih begitu kentara. Kemudian tanpa berlama-lama Kirana memberikan Angkasa pada Karin. Tetap berhati-hati karena takut jika infusnya menyakiti Angkasa.